PKK RW05 Pinang Griya Permai (1999-2002)
Terpilihnya Bapak Agung Anggoro P. menjadi ketua RW baru di wilayah Pinang Griya Permai, menjadikan adanya perubahan pula di kepengurusan PKK RW 05. Dari tangan dingin ibu Arie Sudyanto, tongkat estafet kepengurusan PKK jatuh ke tangan ibu Viviana Agung. Ibu yang tidak memiliki pengalaman tentang selukbeluk PKK, ibu yang memiliki 3 putri usia sekolah, dan masih aktif bekerja, ibu yang bisa dikatakan masih meraba-raba apa yang harus ia kerjakan pada saat itu. Satu hal yang menjadikan ibu ini mau menerima tugas ini adalah karena ia ingin agar ibu-ibu PKK mau belajar, mau berbagi dalam berbagai kegiatan positif, terlebih yang bersifat sosial. Tapi keinginan terbesarnya adalah mengangkat PKK menjadi sebuah wadah yang tidak dibilang ‘kumpulan ibu-ibu kampung’. Dengan semangat dan upaya semampunya, dengan banyak bertanya dan berguru pada Ibu Arie Sudyanto pendahulunya, akhirnya PKK RW 05 Pinang Griya Permai bisa terus berkembang.
Banyak inspirasi yang datang membuatnya ingin melakukan “sesuatu yang baru” yang sebelumnya belum pernah terpikirkan. Dibentuknya kelompok Senam dengan instruktur ibu Anung Prasojo seorang instruktur handal yang dimilik Pinang Griya Permai. Ikut dalam Acara Tembang Kenangan di Indosiar, kunjungan ke pabrik-pabrik yang ia sebut sebagai “wisata ilmiah” artinya sambil dapat pengetahuan dan pengalaman. PKK masa ini pernah mengunjungi pabrik minuman sehat Yakult Sukabumi, pernah juga ke Indofood untuk melihat bagaimana proses mie dibuat, lalu ke Pabrik Susu Ultra dan Keju Kraft di Bandung. Pernah juga bekerjasama dengan PT Mustika Ratu mengadakan "beauty class" bagi ibu-ibu dan remaja putri pada acara 17 Agustusan.
Banyak perubahan yang telah dibuat disamping terus memajukan kegiatan-kegiatan yang memang sudah ada, seperti Posyandu, Pengajian, Koperasi dan sebagainya. Banyak pula nada-nada miring tentang ibu yang satu ini. Tetapi ia selalu berkata bahwa ia hanya ingin membuka wawasan para ibu. Ingin mengubah mitos PKK adalah wadah gossip para ibu-ibu tidak bekerja. Semua ia lakukan tidak mengenal pamrih. Di PKK ia banyak mendapat teman, dengan PKK ia banyak belajar dan berbagi, dengan PKK ia banyak bertoleransi dengan berbagai karakter yang menjadikannya semakin ingin memajukan PKK .
0 Comments:
Post a Comment
<< Home