Tuesday, July 25, 2006

Kantin Taman PKK RW 05 Pinang Griya Permai



Awal dari keikutsertaan PKK di ajang lomba masak adalah dengan telah dibukannya Kantin Taman PKK RW 05 pada tanggal 21 April 2006 bertepatan dengan hari Kartini.

Dibuka dengan menyanyikan Mars PKK dan lagu Ibu Kita Kartini, dan diakhiri dengan photo bersama bareng Bapak/Ibu Lurah Pinang serta tokoh perempuan Pinang (yang diwakili oleh Iby Enny, adik bapak Walikota Tangerang Drs. Wahidin Halim).

Membuat Kantin Taman PKK RW 05 Pinang Griya Permai ini memang memang bukan rencana sederhana. Walau dibuat secara sederhana, Kantin ini diharapkan menambah semangat ibu-ibu PKK yang memiliki banyak bakat dan berpotensi dalam masak memasak. Diharapkan Kantin ini dapat dijadikan wadah positif dalam memajukan PKK dimasa datang.

Hasilnya, paling tidak PKK RW 05 Pinang Griya Permai telah memiliki mengalaman dalam lomba masak se Kota Tangerang. Dan konon kita akan juga diikutsertakan dalam lomba masa tingkat propinsi Banten. Hebat kan .....

Friday, July 21, 2006

PKK RW 05 Pinang Griya Permai ikut Festival Cisadane



PKK RW 05 Pinang Griya Permai Juara I Lomba Masak Menu Ikan

Atas himbauan Ibu Ketua PKK Kecamatan Pinang Ibu Asikin Wirayuda, PKK RW 05 Pinang Griya Permai ikut meramaikan Festival Cisadane, ajang tahunan untuk mentradisikan kegiatan budaya di Kota Tangerang, digelar pada 28 Mei hingga 3 Juni lalu. Ini kali ketiga acara itu digelar untuk promosi wisata dan budaya di Kota Tangerang.

Pada acara tersebut PKK RW 05 Pinang Griya Permai ikut dalam acara lomba masak menu ikan mewakili kecamatan Pinang. PKK dari 13 kecamatan yang ada di kota Tangerang ikut memeriahkan lomba ini dan Alhamdullih PKK RW 05 Pinang Griya Permai meraih juara pertama. Pengalaman baik ini tentu saja semakin memicu semangat ibu-ibu yang tergabung dalam PKK RW 05 Pinang Griya Permai untuk terus maju, berkarya dan berprestasi tanpa meninggalkan kodrat sebagai ibu rumah tangga.

Selain Lomba Masak Menu Ikan bagi para ibu-ibu PKK, acara yang digelar di pinggiran Sungai Cisadane tersebut juga dimeriahkan dengan lomba perahu naga, kole-kole dan perahu kano bagi bapak-bapak dan remaja. Ada pula Barongsai dan pawai Bang & Nong (Abang & None) versi kota Tangerang, pameran lukisan serta pagelaran seni lainnya yang melibatkan seniman di Kota Tangerang.

PKK RW05 Pinang Griya Permai (2005-2008)




Setelah 1 periode (3 tahun) kepengurusan diselesaikan. Mulai akhir 2005 lalu, ibu yang senantiasa bangga akan 3 gadis remajanya, tetap setia pula mendampingi bapak Agung Anggoro yang terpilih kembali menjadi Ketua RW 05 Pinang Griya Permai untuk periode ini. Dalam proses pembelajaran bersama ini, Ibu Viviana Agung banyak sekali mengalami suka duka yang datang silih berganti. Namum dengan semangat kebersamaan, dan dengan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat tongkat estafet kembali harus ia bawa berlari.

Berbagai rencana kegiatan seperti biasanya telah ada dalam benaknya. Melalui musyawarah/rapat pengurus dan anggota, ide-ide yang terangkum dalam rencana kegiatan tersebut baru dapat ia realisasikan. Periode kali ini diawali dengan kegiatan gerak jalan santai yang diadakan oleh pihak Kelurahan Pinang dalam menyambut hari jadi kota Tangerang di awal tahun 2006. Selanjutnya seperti yang lalu, PKK pergi ber"wisata Ilmiah" ke Pabrik Aqua Golden Missisipi di Sukabumi. Banyak manfaat yang bisa didapat dari kegiatan ini.
Get Fresh and Get Smart ……

PKK RW05 Pinang Griya Permai (1999-2002)

Terpilihnya Bapak Agung Anggoro P. menjadi ketua RW baru di wilayah Pinang Griya Permai, menjadikan adanya perubahan pula di kepengurusan PKK RW 05. Dari tangan dingin ibu Arie Sudyanto, tongkat estafet kepengurusan PKK jatuh ke tangan ibu Viviana Agung. Ibu yang tidak memiliki pengalaman tentang selukbeluk PKK, ibu yang memiliki 3 putri usia sekolah, dan masih aktif bekerja, ibu yang bisa dikatakan masih meraba-raba apa yang harus ia kerjakan pada saat itu. Satu hal yang menjadikan ibu ini mau menerima tugas ini adalah karena ia ingin agar ibu-ibu PKK mau belajar, mau berbagi dalam berbagai kegiatan positif, terlebih yang bersifat sosial. Tapi keinginan terbesarnya adalah mengangkat PKK menjadi sebuah wadah yang tidak dibilang ‘kumpulan ibu-ibu kampung’. Dengan semangat dan upaya semampunya, dengan banyak bertanya dan berguru pada Ibu Arie Sudyanto pendahulunya, akhirnya PKK RW 05 Pinang Griya Permai bisa terus berkembang.

Banyak inspirasi yang datang membuatnya ingin melakukan “sesuatu yang baru” yang sebelumnya belum pernah terpikirkan. Dibentuknya kelompok Senam dengan instruktur ibu Anung Prasojo seorang instruktur handal yang dimilik Pinang Griya Permai. Ikut dalam Acara Tembang Kenangan di Indosiar, kunjungan ke pabrik-pabrik yang ia sebut sebagai “wisata ilmiah” artinya sambil dapat pengetahuan dan pengalaman. PKK masa ini pernah mengunjungi pabrik minuman sehat Yakult Sukabumi, pernah juga ke Indofood untuk melihat bagaimana proses mie dibuat, lalu ke Pabrik Susu Ultra dan Keju Kraft di Bandung. Pernah juga bekerjasama dengan PT Mustika Ratu mengadakan "beauty class" bagi ibu-ibu dan remaja putri pada acara 17 Agustusan.

Banyak perubahan yang telah dibuat disamping terus memajukan kegiatan-kegiatan yang memang sudah ada, seperti Posyandu, Pengajian, Koperasi dan sebagainya. Banyak pula nada-nada miring tentang ibu yang satu ini. Tetapi ia selalu berkata bahwa ia hanya ingin membuka wawasan para ibu. Ingin mengubah mitos PKK adalah wadah gossip para ibu-ibu tidak bekerja. Semua ia lakukan tidak mengenal pamrih. Di PKK ia banyak mendapat teman, dengan PKK ia banyak belajar dan berbagi, dengan PKK ia banyak bertoleransi dengan berbagai karakter yang menjadikannya semakin ingin memajukan PKK .

Thursday, July 20, 2006

PKK RW 05 Pinang Griya Permai (1989-1999)

Di Perumahan Pinang Griya Permai khususnya di RW 05, PKK dibentuk pada tahun 1989. Setelah kepengurusan RW terbentuk maka PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga) mulai bisa berjalan. PKK yang biasanya diketuai oleh Ibu RW yang menjabat masa itu sepertinya tidak berjalan dengan baik. Namun Atas prakarsa seorang ibu yang tidak mengenal lelah, menjalani hari demi hari dengan mengasuh 4 orang anak usia sekolah. Ibu Arie Sudyanto berhasil mengembangkan dan membina para kader PKK masa itu dan menjadikan PKK RW 05 Pinang Griya Permai menjadi PKK yang terus melaju hingga sekarang. Meski lebih dari 10 tahun telah berlalu, meski ibu yang sekarang menjadi eyang dari 2 cucu, meski beliau sudah tidak muda lagi, tetapi komitmen untuk tetap aktif memasak untuk pesanan makanan (catering), dan terus berbagi dalam upaya meningkatkan berbagai kegiatan PKK . Kini hari-hari indah beliau tetap diisi dengan berbagai kegiatan dan menjadi sesepuh dan penasehat PKK RW 05 Pinang Griya Permai.

Wednesday, July 19, 2006

Sejarah PKK

Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai gerakan pembangunan masyarakat bermula dari Seminar "Home Economic" di Bogor pada tahun 1957. Sebagai tindak lanjut dari seminar tersebut, pada tahun 1961 Panitia Penyusunan Tata Susunan Pelajaran pada Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kementerian Pendidkan bersama kementerian-kementerian lainnya menyusun 10 segi Kehidupan Keluarga.

Gerakan PKK di masyarakat berawal dari kepedulian Isteri Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1967 (Ibu ISRIATI MOENADI) setelah melihat keadaan masyarakat yang menderita busung lapar. Pada awalnya program PKK adalah 10 segi pokok PKK.

Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui 10 Segi Pokok Keluarga dengan membentuk Tim Penggerak PKK di semua tingkatan, yang keanggotaan timnya secara relawan dan terdiri dari tokoh/pemuka masyarakat, para Isteri Kepala Dinas/Jawatan dan Isteri Kepala Daerah sampai dengan tingkat Desa dan Kelurahan yang kegiatannya didukung dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Pada tanggal 27 Desember 1972 Menteri Dalam Negeri mengeluarkan Surat Kawat Nomor Sus 3/6/12 kepada Gubernur KDH Tk.I Jawa Tengah dengan tembusan Gubernur KDH seluruh Indonesia , agar mengubah nama Pendidikan Kesejahteraan Keluarga menjadi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga. Sejak itu Gerakan PKK dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nama Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan tanggal 27 Desember ditetapkan sebagai "Hari Kesatuan Gerakan PKK" yang diperingati setiap tahun. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, oleh karena itu dalam upaya mewujudkan masyarakat sejahtera harus dimulai dari upaya mensejahterakan setiap keluarga.

Sehubungan dengan itu, maka TAP MPR Nomor : II/MPR/1978 tentang GBHN Bab IV D butir 10 tentang peranan wanita dalam pembanguan telah dengan jelas mengamanatkan kepada kaum wanita untuk :

- Berpartisipasi dalam pembangunan
- Mewujudkan keluarga sejahtera
- Membina generasi muda

Pada tahun 1978 melalui Lokakarya Pembudayaan PKK di Jawa Tengah, disepakati 10 Segi Pokok PKK menjadi 10 Program Pokok PKK. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga maka keluarga perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup. Pemberian bekal tersebut dilaksanakan antara lain melalui Gerakan PKK yang keberadaannya tersebar di seluruh Indonesia .